Kamis, 29 November 2012

Setelah Pukul 22.00 -- Tak Lagi Lengang

Pulang ke kotamu,

: katamu,

Setangkup haru dalam rindu,

: kataku.



Pada lengang jalanan kota – pukul 22.00

Setelah aku menjemputmu di stasiun tugu – pukul 20.00

“Tak apalah, asal bersamamu”
Sesekali kau mencuri cium di bahuku – kangen



Pukul 22.00

Jalanan kota kini riuh serempak

Pun pada sudut kota, di setiap tepi jalanan

denting sendok beradu gelas kopi
terbahak kumpulan lesehan para lajang sedang menepikan sepi
bletak perkusi serta senar gitar berlagu melodia masa kenangan

Semua keriuhan itu,

cukup sembunyikan detakku yang tak biasa kali ini

sebenarnya lebih degup dari keramaian di tepian jalan



Pada lengang jalanan kota – pukul 22.00

Remang lampu kota, ke arah selatan kita menyusuri larik pelangi

“pun aku mencintaimu,”katamu.


Setelah pukul 22.00

Sepanjang jalan ke selatan tak lagi lengang.


Puisi Karya @_bianglala -- http://pelangiaksara.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar