Kamis, 13 Desember 2012

Kali Ini Tentangmu Saja

Seseorang itu perawan bersemu merah jambu di bawah payung pelangi, sesekali menatap langit membiarkan jarum keperakan menghunjam wajahnya:
Pelupuknya menyimpan hujan. Bulu mata itu terus mengerjapkan sembab sebelum jatuh menanggalkan hilir kepedihan.

Entah apalagi yang telah dibisikkan angin yang menyentuhnya – tak sehangat nafas kekasih menghembus lembap pada kulitnya. Hari ini musim basah membawakan gerisik gelisah.

Larik luka langit menggelap, belum tiba malam.

Ada perih dalam kesepian. Dan bocah-bocah berselendang warna warni menari diatas luka malam, menjerat kerat-kerat cahaya.

Nyanyian bocah-bocah berlagu sumbang — lesap ditelan malam kebasahan.

Gerimis datang… gerimis datang… kanak-kanak kenang makin melonjak-lonjak tak mau pergi. Lekas lihatlah pada awan, seseorang akan mewarnai langit petang.

Itu hujan, derainya meratap – berderak-derak angin menghempas pada atap.
Dilipatnya kembali rindu, seseorang tak kan pernah mau menemuinya:
Pelangi segera memucat, langit terlalu ungu, seseorang mewarnainya dengan satu warna – lebam dan muram; hatinya murung.

Apakah hujan segera reda, sedang langit pelupuknya terus sembabkan kesunyian menutup kertak-kertaknya.

Tetapi awan semakin retak, pun langit semakin nganga.

Andaikan segera reda, pasti para bocah kegirangan bersorak; bermain sepeda; lelarian di kecipak basah. Tengok saja langitmu.

Hujan pasti reda. Segeralah pilih warna-warni bagi cinta – bilakah ditemukan dan dibawa pulang.

Puisi Karya @_bianglala - http://palangiaksara.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar