Aku sebutir biji yang tertanam dalam tanah yang hangat Bagai pelukan ibu yang terasa begitu erat
Air mengalir membasahi kulitku membuatku terbangun Dari rasa nyaman, hangat, dan nikmatnya pelukan
AAA….Aku ingin melihat matahari Sang Pembawa Kehidupan di Bumi Muncul ke permukaan dan merasakan nikmatnya udara menerpa diri
Tapi kini, semua tak bisa kurasakan lagi Karna tubuh ini tlah hangus terbakar api
Mengapa aku harus berakhir begini? Baru senang memulai hari, ku malah tak berbentuk lagi
Panas api dari tangan manusia Telah membuatku mati sia-sia
Baru sekejap kumulai hari Kini takkan pernah kurasakan lagi
Manusia tlah membakarku dengan api Padahal tak pernah sekalipun aku merasa iri
Kisahku sebutir biji yang harus mati Karna api oleh manusia-manusia yang keji
Yogyakarta, 20 April 2014
Puisi karya @MayHpt06 - http://mynameismaylia.wordpress.com