Aku teringat pada sebuah kota yang mengingatkanku akan kamu
Mengingatkan kelahiran kita
Pikiranku tertumbuk pada suatu
sudut taman yang berangsur sepi
Tanahnya berlubang, pohonnya tak rindang lagi
Di salah satu sudutnya
rumahmu yang megah berdiri, sendiri
Aku teringat pada suatu sisi yang lain
Senja mengubur hari
Langit seperti berapi
Pasir pantai menjadi saksi
Lengan yang saling mengait
Bahu yang menjadi sandaran lelah dan sakit
Aku teringat pada sebuah kota
Yang jalanannya menjadi kawan
motor-motor sewaan yang kita kendarai bersama
Kota tua, stasiun, Tugu Muda
Aku teringat pada sebuah kota
yang bukan kota kelahiranku
Bukan pula kota kelahiranmu
Kota ini adalah tempat di mana cinta dibesarkan
Hingga tumbuh menjadi rasa yang kuat namun ramah
Kokoh namun sederhana
Ramai namun hanya milik kita berdua
Aku teringat pada sebuah kota
yang aku beri nama Sekarang
Tetapi kamu lebih suka menyebutnya Semarang
Semarang, kota(ku) Sekarang.
- Semarang, 291112
Mengingatkan kelahiran kita
Pikiranku tertumbuk pada suatu
sudut taman yang berangsur sepi
Tanahnya berlubang, pohonnya tak rindang lagi
Di salah satu sudutnya
rumahmu yang megah berdiri, sendiri
Aku teringat pada suatu sisi yang lain
Senja mengubur hari
Langit seperti berapi
Pasir pantai menjadi saksi
Lengan yang saling mengait
Bahu yang menjadi sandaran lelah dan sakit
Aku teringat pada sebuah kota
Yang jalanannya menjadi kawan
motor-motor sewaan yang kita kendarai bersama
Kota tua, stasiun, Tugu Muda
Aku teringat pada sebuah kota
yang bukan kota kelahiranku
Bukan pula kota kelahiranmu
Kota ini adalah tempat di mana cinta dibesarkan
Hingga tumbuh menjadi rasa yang kuat namun ramah
Kokoh namun sederhana
Ramai namun hanya milik kita berdua
Aku teringat pada sebuah kota
yang aku beri nama Sekarang
Tetapi kamu lebih suka menyebutnya Semarang
Semarang, kota(ku) Sekarang.
- Semarang, 291112
Puisi Karya @ManDewi -- http://takhanyacinta.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar