Langit gelap, gelap menyekap..
Sang bayu megap-megap..
Bumi menengadah tangan, mengusap bulir-bulir peluhan..
Daun-daun menampung kesedihan, ranting-ranting memeluk gigilnya..
Gemericik air di bebatuan..
Suara demi suara membuat kegaduhan..
Masih terdengar walau pun jendela dan pintu tertutup rapat..
Aroma tanah menggelitik ingatan; tentang payung yang bergoyang..
Tangan dan lengan bergandengan, sepasang kaki bertarian..
Sepasang mata menuturkan kejujuran, dua bibir bertukar senyuman..
Di bawah payung yang bergoyang, bunga-bunga bermekaran, kupu-kupu berdatangan..
Ah, itu hanya ingatan..
Dari balik jendela, ku lihat kamu berjatuhan di mana-mana..
Lalu ku buka pintu, menyambut mu datang di bawah payung yang bergoyang..
Sang bayu megap-megap..
Bumi menengadah tangan, mengusap bulir-bulir peluhan..
Daun-daun menampung kesedihan, ranting-ranting memeluk gigilnya..
Gemericik air di bebatuan..
Suara demi suara membuat kegaduhan..
Masih terdengar walau pun jendela dan pintu tertutup rapat..
Aroma tanah menggelitik ingatan; tentang payung yang bergoyang..
Tangan dan lengan bergandengan, sepasang kaki bertarian..
Sepasang mata menuturkan kejujuran, dua bibir bertukar senyuman..
Di bawah payung yang bergoyang, bunga-bunga bermekaran, kupu-kupu berdatangan..
Ah, itu hanya ingatan..
Dari balik jendela, ku lihat kamu berjatuhan di mana-mana..
Lalu ku buka pintu, menyambut mu datang di bawah payung yang bergoyang..
Puisi Karya @warniwarnaku - http://warniwarnaku.tumblr.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar