Ini tentang waktu yang tak mungkin kembali, seperti inginmu yang nyalang memekik.
Maka aku tuliskan salam padamu.
Pada selembar kertas surat – rapi kulipatkan layu.
— sebab suara-suara yang ragu mulai menulikanmu.
Aku belum usai bercerita kisah kita yang enggan dihabisi.
Lalu kubuka lagi untuk kutuliskan — yang mau kutuliskan.
Tetapi penaku membatu.
Haruskah berakhir, bila nyaliku tak ragu menuliskan semauku
: aku menyayangimu.
jadi, suara-suara itu saling berpandangan tetapi tak pernah saling mendengarkan *)
Puisi Karya @_bianglala - http://pelangiaksara.wordpress.com
Maka aku tuliskan salam padamu.
Pada selembar kertas surat – rapi kulipatkan layu.
— sebab suara-suara yang ragu mulai menulikanmu.
Aku belum usai bercerita kisah kita yang enggan dihabisi.
Lalu kubuka lagi untuk kutuliskan — yang mau kutuliskan.
Tetapi penaku membatu.
Haruskah berakhir, bila nyaliku tak ragu menuliskan semauku
: aku menyayangimu.
jadi, suara-suara itu saling berpandangan tetapi tak pernah saling mendengarkan *)
Puisi Karya @_bianglala - http://pelangiaksara.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar