Malam kudus. Malam dingin. Malam sunyi
Tak baik bagi seorang gadis kecil bertelanjang kaki
Meneruskan langkah kaki mimpi, bersitegang dengan hujan
Ini memang musim penghujan
Tertinggal satu korek api kayu dalam genggaman sembunyi
Seharusnya satu langkah lagi
Segera usai menemui mimpi waktu demi waktu kenangan
Menempuhi ziarah tanpa jejak di hutan hujan gemerencangan
Ini musim penghujan, derainya semakin lebat
Sesulut satu korek api dari dekap
Disertai doa, berharap mimpi yang hebat
Dengar lonceng berdentang, panjatkan doa agar luka dibebat
Sesulut terakhir bagi mimpi yang unggun – sebelum melindap
Ini malam Natal; bergegaslah gadis kecil — tak ada mimpi yang terlambat beroleh berkat
Tak baik bagi seorang gadis kecil bertelanjang kaki
Meneruskan langkah kaki mimpi, bersitegang dengan hujan
Ini memang musim penghujan
Tertinggal satu korek api kayu dalam genggaman sembunyi
Seharusnya satu langkah lagi
Segera usai menemui mimpi waktu demi waktu kenangan
Menempuhi ziarah tanpa jejak di hutan hujan gemerencangan
Ini musim penghujan, derainya semakin lebat
Sesulut satu korek api dari dekap
Disertai doa, berharap mimpi yang hebat
Dengar lonceng berdentang, panjatkan doa agar luka dibebat
Sesulut terakhir bagi mimpi yang unggun – sebelum melindap
Ini malam Natal; bergegaslah gadis kecil — tak ada mimpi yang terlambat beroleh berkat
Puisi Karya @_bianglala - http://pelangiaksara.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar