Harapanku adalah butir-butir yang jatuh
Ulang demi ulang, resap terawang
Janganlah kehilangan, kau hidup sebagai kenangan
Aku dada yang siap kau lubangi bila memang perlu detak didengar
Namamulah gema dari hunjaman deras
Sayatlah seperti gerimis mengiris-iris jendela membentuk embun nama rindu
Elok dari tempias yang mampir lalu berbaris bagai serdadu
Nyalang, kenang, rebah hantam menghantam ingatan
Janji yang ditempakan rindu, luntur oleh bisu
Ada kehilangan mendaftar di buku pelukan
Hampir luput bayangan mengambil genggam
Air yang jatuh dicatatkan selayak hidup pada degup
Rayakan! mari bersenang pada dinding diam
Ini rindu, berbias cahaya dari mata air senja
Ulang demi ulang, resap terawang
Janganlah kehilangan, kau hidup sebagai kenangan
Aku dada yang siap kau lubangi bila memang perlu detak didengar
Namamulah gema dari hunjaman deras
Sayatlah seperti gerimis mengiris-iris jendela membentuk embun nama rindu
Elok dari tempias yang mampir lalu berbaris bagai serdadu
Nyalang, kenang, rebah hantam menghantam ingatan
Janji yang ditempakan rindu, luntur oleh bisu
Ada kehilangan mendaftar di buku pelukan
Hampir luput bayangan mengambil genggam
Air yang jatuh dicatatkan selayak hidup pada degup
Rayakan! mari bersenang pada dinding diam
Ini rindu, berbias cahaya dari mata air senja
Puisi Karya @dzdiazz - http://aksaralain.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar