Lukisan Salvador Dali - Burning Giraffes and Telephone |
Serupa awan menjauhi musim hujannya
Ada yang membakar pikiran yang ia rawat, ingatan demi ingatan
Hingga kerut dahi dan hitam alisnya menjadi legam
: Satu kenangan tentang hutan dan kesetiaan
“Jangan tunggu aku. Aku adalah hutan yang tak mampu kautundukkan,” kata suara di balik masa lalu, di bilik telepon itu
Muncul dari kesepian yang begitu purba
Menyeretnya ke batas nelangsa tak terkira
Menghisap apa saja. Melenyapkan setiap ramai pesta.
Setengah abad lalu, ketika usia belum melanjutkan penderitaan
Perempuan kecil dengan pesta ulang tahun yang teramat besar
Boneka jerapah dengan bulu di punuk dan pucuk kepala
Seperti awan
Putih. Ia menyebutnya jerasap
Ketinggian yang menghiasi diri dengan asap
Meraih setiap mimpi yang melebihi atap
Pesta mendadak sunyi
Kesepian menjadi-jadi
Perempuan tua menekuni uban jerasap
yang di kepala dan pikirannya terperangkap
Hutan menjadi hamparan tandus tak terurus
Di usia lanjut yang terhisap kesepian dan kesetiaan terus menerus
Di balik masa lalu dan bilik telepon tua itu
Sebuah suara berkali-kali menegur keriput kulit yang mulai membiru
“Jangan tunggu aku. Aku adalah hutan yang tak mampu kautundukkan.”
Cilandak, 041212
Puisi Karya @wajdiv - http://penawajdi.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar