Jumat, 25 April 2014

Aku adalah Udara Tanpa Arah

Kemana udara-udara yang bernapaskan rindu itu akan berlabuh?

Masihkah ia tanpa arah?

Dan kamu tetap terdiam di titik gelapmu.

Di atas tanah yang mengunci langkahmu.

Dengan rantai-rantai kuat yang menancap di tanah gersang itu, seperti hatimu.

Mata air yang pernah jadi tempatmu menangis,

Kini kering kerontang.

Tak ada lagi yang ingin bermuara di ujungnya.

Tak ada lagi yang ingin menitipkan rasa pada daun yang jatuh di atasnya.

Yang ada hanya debu dari abu sepimu,

Terbakar lewat api sisa-sisa amarahmu.

Merah menyala, menghapus biru dari bola matamu.

dan benci membawanya pergi.

Memang tak ada lagi rindu di duniamu.

Dan aku adalah udara yang tanpa arah.

Puisi karya @dyazafryan -http://dyazafryan.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar