Selasa, 22 April 2014

Mata-mata

Mata-mata menyorot tajam,

seperti tak asing, menatap lekat tak berpaling.

Bibir itu berisi pisau tajam.

Meski terlihat sangat muram, ia mampu membuatmu terhujam.

Siapa yang menciptanya?

Goresan kasar, lekuk-lekuk garis hitam.

Ada makna, ada cerita.

Wajah yang menyimpan luka,

dendam,

dan kesendirian.

Ia ingin hidup sebagai pengingat,

namun yang terjadi ia hanya akan jadi wanita dibalik kanvas yang hangat.

Tak ada airmata,

tak ada banyak bahagia.

Ia akan tetap hidup bersama goresan tangan yang lainnya.

Puisi karya @dyazafryan - http://dyazafryan.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar