Rabu, 24 April 2013

Ellevenses

Ellevenses by Jamie Baldridge
Sepasang pucuk puncak dadamu, menohok atap pikiranku. Dan ingatan itu selalu telanjang, duduk di hadapanku. Ingatan-ingatan yang selalu ingin kusaksikan, yang selalu enggan kauperlihatkan.

Di wajahmu yang selalu kaupasangi tirai marun adalah ikhtiar mengelabui sorot nyalang pikiranku; Bahwa benar ada yang lebih indah dari sepasang pucuk puncak yang memenuhi dadamu, juga sintal ramping pinggangmu; Bahwa benar sepasang matamu memancing berahi keingintahuanku tumbuh subur seperti virus-virus penggerogot tubuhmu hingga lengan mulus dijejali selang-selang infus.

Sepasang mata yang kau sembunyikan di balik tirai marun, adalah tempat sekumpulan cahaya di tanganmu menemukan jalan pulang. Sepasang mata yang selalu coba kau jaga nyalanya dengan bercangkir-cangkir kopi, sepasang mata yang menolak untuk bermimpi. Sepasang mata itu yang selalu enggan kauperlihatkan, yang selalu ingin kusaksikan.

Butuh berapa lama waktu aku menunggumu membuka sepenuh wajah?
 
Puisi Karya @acturindra - http://senjasorepetang.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar