Rabu, 24 April 2013

Sang Pengeja Rindu

Foto by Jamie Baldridge
Aku masih di sini, Kekasih,
Sendiri mengeja rindu nan perih,
Tanpamu yang telah tanamkan luka pedih,
Sebab hati tak lagi bisa memilih.

Meja bundar adalah rinduku yang sendiri,
Bangku kayu bukanlah kamu yang menemani,
Sedang aku masih duduk merenungi sepi,
Berharap rindu tak terburu-buru pergi.

Di bola mataku jatuh bayang burung dalam sangkar,
Membisu seakan tak lagi sadar,
Mungkin ikut berduka atas rindu di atas makam yang kian mekar,
Tanpa senandung yang membiaskan geletar.

Jemariku masih sibuk mengeja sandi,
Menekan berkali-kali hanya demi sesuatu yang tak pasti,
Burung-burung bisu kembali bernyanyi,
Hingga sanggurdi telingaku bisa mendengar sapa rindumu lagi.

Aku masih belum menyerah,
Kutekan lagi sandi tanpa pasrah,
Berharap pesan rindu sampai padamu yang dilanda amarah,
Sebab pelupuk mataku kian basah.

Sekali lagi kutekan,
Hanya untuk memastikan,
Rindu akan mendapatkan balasan,
Lewat sebait nyanyian.

Tapi, burung biru tetap kelu,
Burung putih masih saja pilu,
Burung merah tak kunjung berdendang syahdu,
Ini adalah sebenar-benarnya rindu.

Dalam ketabahan sebuah penantian aku belajar mendengarkan,
Pada detak yang mungkin kaukirimkan,
Hanya kepekaan yang bisa mengartikan,
Perlahan jatuh merasuk ke indera pendengaran.

Debar kerinduan kudengar dengan saksama,
Berharap kita bisa merangkainya bersama-sama,
Tapi, bukan cinta kalau hanya rindu yang utama,
Sebab cinta ada kalanya sekadar sapa pada sesama,

Aku kembali mengeja waktu dalam sentuhan,
Mengirimkan sinyal mengharap balasan,
Dan, usaha bukanlah kesia-siaan,
Sebab akhirnya kudengar sebuah sapaan.

Aku melonjak, aku berteriak,
Rinduku sirna mendadak,
Lewat kicauan burung dalam sangkar perak,
Ah! Ternyata itu hanya suara burung tersedak.

Aku merintih mendengar kabar palsu,
Di lebam dada, rindu masih bertalu,
Di bangku kayu aku masih menunggu,
Balasan rindu dari kicau burung biru.

Mataram, 20 April 2013 (11:25 Wita) 

Puisi Karya @momo_DM - http://bianglalakata.wordpres.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar