Perpetual Motion by Jamie Baldridge |
Meniupi sekeping hati yang koyak
Nestapa ini seolah beranak-pinak
Membelenggu, seperti kotoran berkerak
*
Empat larik pagi ini
Kubingkiskan untuk dokter Windy
Ia cantik dan baik hati
Sesekali berlama-lama berada di sini
Mendengarkan aku membaca puisi
*
Aku baik-baik saja
Tetapi, mereka bilang aku gila
Berhari-hari kerjaku mematung di muka jendela
Mengawasi sesuatu yang entah, tak tahu apa
Menanti seseorang yang entah, siapa sosoknya
Aku… tak pernah ingat apa-apa
*
Hari ini dokter Windy datang lagi
Menemuiku yang mematung sendiri
Aku masih di muka jendela ini
Bukan untuk bersiap membaca puisi
Aku malah asyik memeluk sebuah kapal mini
*
Ada yang berbeda
Serentet peristiwa berkelebat di pelupuk mata
*
Kapal ini miliknya
Ia, yang selama ini kucoba mengingat tapi tak bisa
*
Dua tahun lalu ia hilang
Dany, buah hatiku semata wayang
Ia suka sekali bermain layang-layang,
berpura-pura menjadi pilot pesawat terbang
juga mengemudikan kapal seperti kakek asuhnya, Mr. Chang
*
“Ngeng.. ngeng.. ngeng,” masih terngiang riang suaranya
Tiap kali berdiri di muka jendela
Aku seperti bisa mendengarkan celotehannya
Meski ia tak lagi ada di seberang jendela
*
Dany, masih kurasa ia berdiri di sana
Sesekali berteriak riang mengejar layang-layangnya
Sesekali menolehkan wajah ke tempatku berada
Lalu berseru, “Mama.. mama…!!”
Itu teriakan terakhirnya
Ketika sebuah mobil sporty menyambar tubuh mungilnya
Dany…, tiada kusangka
*
-Karang, 22 April 2013-
Puisi Karya @phijatuasri - http://lariksyair.blogdetik.com
saran saya,,,,,,di beri artinya sekaligus,,,karena...
BalasHapusselain di suruh mencari puisi ini,,,di suruh cari artinya juga////