Senja ini seseorang menghampiriku tanpa ragu
Menempelkan senyum pada wajahnya dengan manja
Kembali lagi di hadapanku setelah lamanya disembunyikan hari
Rinduku telah berpuluh kali lipat dari sebelumnya
Bertambah candu dari waktu ke waktu yang begitu menggoda
Sampai satu persatu pesona lain mulai menyita pandangan
Beberapa pasang mata indah bahkan begitu menarik perhatianku
Mencoba mencari celah untuk masuk lebih dalam
Aku menatap diam-diam wajahnya
Sedihnya, marahnya, bahagianya, senyumnya
Semua seakan sudah begitu lekat di pikiranku
Pertimbangan apa lagi yang harus kupikirkan?
Bukankah ia tetap begitu manis dengan lukanya yang berkali kutanam?
Kebisuan ini tetap saja membelenggu
Menghalangi tiap langkah yang menuju kearahnya
Tapi ia tetap bertahan, memainkan kacamatanya sembari menghapus rindu
Sebenarnya, ia masih menjadi favoritku sejak dua tahun yang lalu
Puisi Karya @aykartika - http://itsmeaykartika.blogspot.com
Menempelkan senyum pada wajahnya dengan manja
Kembali lagi di hadapanku setelah lamanya disembunyikan hari
Rinduku telah berpuluh kali lipat dari sebelumnya
Bertambah candu dari waktu ke waktu yang begitu menggoda
Sampai satu persatu pesona lain mulai menyita pandangan
Beberapa pasang mata indah bahkan begitu menarik perhatianku
Mencoba mencari celah untuk masuk lebih dalam
Aku menatap diam-diam wajahnya
Sedihnya, marahnya, bahagianya, senyumnya
Semua seakan sudah begitu lekat di pikiranku
Pertimbangan apa lagi yang harus kupikirkan?
Bukankah ia tetap begitu manis dengan lukanya yang berkali kutanam?
Kebisuan ini tetap saja membelenggu
Menghalangi tiap langkah yang menuju kearahnya
Tapi ia tetap bertahan, memainkan kacamatanya sembari menghapus rindu
Sebenarnya, ia masih menjadi favoritku sejak dua tahun yang lalu
Puisi Karya @aykartika - http://itsmeaykartika.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar