1.
Suatu hari di kotaku, rintik hujan perlahan-lahan jatuh.
Tapi yang basah bukan bumi, melaikan sebidang pipi.
Sebelumnya ada murung yang menggantung begitu lama, lalu angin siap mengkonversinya jadi air mata. Dan gemuruh tak luruh-luruh seperti bayi yang kehilangan puting ibu.
2.
Suatu hari di kotamu,
Pagi, siang, dan malam ibumu mencuci begitu banyak baju
Merah, kuning, hijau dan biru.
Dan beberapa gadis bercerita tentang drama cinta seorang lelaki dengan mainan topeng baru.
3.
Suatu hari di kota kita, kebahagiaan makin fana.
Gerimis turun tak habis-habis sehingga cucian ibumu tak kunjung kering.
Lalu beberapa gadis bercerita lagi tentang tubi-tubi tamparan sadis
April, 2013.
Puisi Karya @penakecil - http://puisioner-amatir.blogspot.com
Suatu hari di kotaku, rintik hujan perlahan-lahan jatuh.
Tapi yang basah bukan bumi, melaikan sebidang pipi.
Sebelumnya ada murung yang menggantung begitu lama, lalu angin siap mengkonversinya jadi air mata. Dan gemuruh tak luruh-luruh seperti bayi yang kehilangan puting ibu.
2.
Suatu hari di kotamu,
Pagi, siang, dan malam ibumu mencuci begitu banyak baju
Merah, kuning, hijau dan biru.
Dan beberapa gadis bercerita tentang drama cinta seorang lelaki dengan mainan topeng baru.
3.
Suatu hari di kota kita, kebahagiaan makin fana.
Gerimis turun tak habis-habis sehingga cucian ibumu tak kunjung kering.
Lalu beberapa gadis bercerita lagi tentang tubi-tubi tamparan sadis
April, 2013.
Puisi Karya @penakecil - http://puisioner-amatir.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar