Pagi sudah menjelang
Akhir pekan sebuah agenda terpampang
Nemplok sangat lekat pada tubuh si dandang
Membiarkan senyum kecutku menghilang
Tetapi, sungguh sayang
Sesaat kemudian cemas berduyun datang
*
Mau masak apa kita?
Yang segar atau yang bikin ceria?
Membolak-balik buku resep zaman baheula, ah biasa!
Kita butuh yang lebih istimewa
*
Yu Pulen, masak apa kita?
Masih berpikir, belum tahu mau masak apa
Masa sih Yu Pulen kehabisan ide gila?
*
Yuk, mengintip kulkas cenik kita
Well, tinggal jagung manis dan sekerat wortel di sana
Eh, tapi masih ada bawang bombay bersembunyi di sebaliknya
Juga brokoli hijau.. hmm, bikin gemas melihatnya
*
Baiklah, lipatan otakku pun bekerja
Aha…! Kita masak sup jagung saja
Biar kian hangat suasana
Dan bikin weekend tambah ceria
*
Jangan panggil aku Yu Pulen kalau tak mampu
Biar kujabani tantangan menguasai dapur ibu
Sehari ini saja buat latihanku
Karena jadi emak itu gampang-gampang-susah, kata ibu
*
Jadilah dimulai dengan cuci tangan dulu
Cuci sayuran, lalu kupas bumbu
Bawang putih, kemiri, garam, merica berkumpul jadi satu
Beradu kekuatan hingga lumat di atas cobek ibu
Nasib sayuran pun begitu
Diserut, dipotong-potong sesuka hatiku
*
Persiapan selesai lalu berpindah lagi
Kompor dan panci berisi air sudah menanti
Kupantik api hingga menyala menjilati panci
Membiarkannya mendidih sebelum bumbu menceburkan diri
*
Plung… plung… plung….
*
Begitu mendidih bumbu pun dicemplungkan
Tak lama giliran antrian sayuran
Terjun satu-satu bak atlet loncat indah beraksi dari ketinggian
Ingat, tak boleh kelamaan karena ini sup sayuran
O ya…, sebutir telur ayam boleh juga sebagai tambahan
Terakhir, larutan tepung maizena dan gula pasir sebagai sentuhan
*
Voila!
Ini dia sup sayuran hangat kita
Yu Pulen memberinya nama,
Sup Jagung Ceria
*
Hmm.. aromanya sungguh menggoda selera
Jadi, sudah siap bersantap sama-sama?
**
-Karang, 18 April 2013-
Puisi Karya @phijatuasri ~ http://lariksyair.blogdetik.com
Akhir pekan sebuah agenda terpampang
Nemplok sangat lekat pada tubuh si dandang
Membiarkan senyum kecutku menghilang
Tetapi, sungguh sayang
Sesaat kemudian cemas berduyun datang
*
Mau masak apa kita?
Yang segar atau yang bikin ceria?
Membolak-balik buku resep zaman baheula, ah biasa!
Kita butuh yang lebih istimewa
*
Yu Pulen, masak apa kita?
Masih berpikir, belum tahu mau masak apa
Masa sih Yu Pulen kehabisan ide gila?
*
Yuk, mengintip kulkas cenik kita
Well, tinggal jagung manis dan sekerat wortel di sana
Eh, tapi masih ada bawang bombay bersembunyi di sebaliknya
Juga brokoli hijau.. hmm, bikin gemas melihatnya
*
Baiklah, lipatan otakku pun bekerja
Aha…! Kita masak sup jagung saja
Biar kian hangat suasana
Dan bikin weekend tambah ceria
*
Jangan panggil aku Yu Pulen kalau tak mampu
Biar kujabani tantangan menguasai dapur ibu
Sehari ini saja buat latihanku
Karena jadi emak itu gampang-gampang-susah, kata ibu
*
Jadilah dimulai dengan cuci tangan dulu
Cuci sayuran, lalu kupas bumbu
Bawang putih, kemiri, garam, merica berkumpul jadi satu
Beradu kekuatan hingga lumat di atas cobek ibu
Nasib sayuran pun begitu
Diserut, dipotong-potong sesuka hatiku
*
Persiapan selesai lalu berpindah lagi
Kompor dan panci berisi air sudah menanti
Kupantik api hingga menyala menjilati panci
Membiarkannya mendidih sebelum bumbu menceburkan diri
*
Plung… plung… plung….
*
Begitu mendidih bumbu pun dicemplungkan
Tak lama giliran antrian sayuran
Terjun satu-satu bak atlet loncat indah beraksi dari ketinggian
Ingat, tak boleh kelamaan karena ini sup sayuran
O ya…, sebutir telur ayam boleh juga sebagai tambahan
Terakhir, larutan tepung maizena dan gula pasir sebagai sentuhan
*
Voila!
Ini dia sup sayuran hangat kita
Yu Pulen memberinya nama,
Sup Jagung Ceria
*
Hmm.. aromanya sungguh menggoda selera
Jadi, sudah siap bersantap sama-sama?
**
-Karang, 18 April 2013-
Puisi Karya @phijatuasri ~ http://lariksyair.blogdetik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar